Teknologi fotografi dimulai dengan sebuah kotak penangkap
bayangan gambar, sebuah alat yang mulanya untuk meneliti konstalasi bintang
yang dipatenkan oleh Gemma Fricius pada 1554. Namun sebenarnya, cikal bakal
teknologi ini adalah seorang ahli filsafat Cina bernama Mo Ti pada abad ke-5
SM, Aristoteles pada abad ke-3 SM, dan seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham pada
abad ke-10 M. Kemudian pada 1558 ilmuwan Italy Giambattista della Porta
menyebut "camera obscura" pada sebuah kotak kososng yang membantu
pelukis menangkap bayangan gambar.
Lalu pada 1727, Johann Heinrich Schulze menemukan bahwa cairan tertentu akan berubah warnanya jika diekspos ke sinar. Kemudian pada awal abad ke-19, Thomas Wegwood melakukan sebuah percobaan. Ia berhasil menangkap citra sebuah objek. Namun sayangnya citra tersebut tidak bertahan lama karena belum ditemukannya metode untuk membuat citra menjadi permanen.
Akhirnya pada 1824 foto pertama berhasil dibuat oleh seniman lithography Prancis Nicéphore Niépce. Niépce membuat foto dengan pelat logam yang disinari dalam camera obscura selama delapan jam. Merasa kurang puas, Niépce bekerja sama dengan pelukis asal Prancis Louis-Jacques-Mandé Daguerre untuk menyempurnakan penelitiannya yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos berarti menulis.
Namun karena Niépce wafat pada 1833, Daguerre-lah yang menyelesaikan percobaan tersebut dan menyebut temuannya ini sebagai Daguerreotype dan ia pun dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya.
Padahal beberapa bulan sebelumnya, seorang ilmuan Inggris bernama William Henry Fox Talbot sudah pula menemukan lukisan fotografi juga menggunakan camera obscura, tapi ia buat posistifnya pada sehelai kertas chlorida perak. Kemudian pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari lembar kertas beremulsi yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara contact print (print yang dibuat tanpa pembesaran / pengecilan) juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes.
Kemudian pada Januari 1850 seorang ahli kimia Inggris bernama Robert Bingham memperkenalkan penggunaan collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan wet-plate photography. Walaupun cukup rumit, proses collodion ini banyak digemari fotografer karena dianggap cukup menjanjikan. Sejak saat itulah fotografi mulai intens melayani kebutuhan pers.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar. Pada Juni 1888, George Eastman, seorang ilmuwan Amerika, menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan merek Kodak yang terkenal dengan nama Eastman’s Kodak, yaitu berupa sebuah kamera kotak kecil dan ringan, yang telah berisi rol film (dengan bahan kimia Perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi rol film yang baru. Berbeda dengan kamera pada masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa. Nah, kamera KODAK inilah yang kemudian mengalami berbagai penyesuaian teknologi sehingga menjadi kamera yang kita gunakan sekarang.
Fotografi memiliki 16
macam fotografi, yaitu:
Lalu pada 1727, Johann Heinrich Schulze menemukan bahwa cairan tertentu akan berubah warnanya jika diekspos ke sinar. Kemudian pada awal abad ke-19, Thomas Wegwood melakukan sebuah percobaan. Ia berhasil menangkap citra sebuah objek. Namun sayangnya citra tersebut tidak bertahan lama karena belum ditemukannya metode untuk membuat citra menjadi permanen.
Akhirnya pada 1824 foto pertama berhasil dibuat oleh seniman lithography Prancis Nicéphore Niépce. Niépce membuat foto dengan pelat logam yang disinari dalam camera obscura selama delapan jam. Merasa kurang puas, Niépce bekerja sama dengan pelukis asal Prancis Louis-Jacques-Mandé Daguerre untuk menyempurnakan penelitiannya yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos berarti menulis.
Namun karena Niépce wafat pada 1833, Daguerre-lah yang menyelesaikan percobaan tersebut dan menyebut temuannya ini sebagai Daguerreotype dan ia pun dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya.
Padahal beberapa bulan sebelumnya, seorang ilmuan Inggris bernama William Henry Fox Talbot sudah pula menemukan lukisan fotografi juga menggunakan camera obscura, tapi ia buat posistifnya pada sehelai kertas chlorida perak. Kemudian pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari lembar kertas beremulsi yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara contact print (print yang dibuat tanpa pembesaran / pengecilan) juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes.
Kemudian pada Januari 1850 seorang ahli kimia Inggris bernama Robert Bingham memperkenalkan penggunaan collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan wet-plate photography. Walaupun cukup rumit, proses collodion ini banyak digemari fotografer karena dianggap cukup menjanjikan. Sejak saat itulah fotografi mulai intens melayani kebutuhan pers.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar. Pada Juni 1888, George Eastman, seorang ilmuwan Amerika, menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan merek Kodak yang terkenal dengan nama Eastman’s Kodak, yaitu berupa sebuah kamera kotak kecil dan ringan, yang telah berisi rol film (dengan bahan kimia Perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi rol film yang baru. Berbeda dengan kamera pada masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa. Nah, kamera KODAK inilah yang kemudian mengalami berbagai penyesuaian teknologi sehingga menjadi kamera yang kita gunakan sekarang.
·
Toys Photography: Satu lagi genre fotografi yang belum “umum” di Indonesia, adalah
fotografi mainan. Dalam genre ini, mainan (umumnya action figures) ditata
sedemikian rupa dalam sebuah diorama, kemudian difoto. Hasil foto ini dapat
diedit secara digital untuk menambahkan efek-efek yang diinginkan. Hasilnya,
foto mainan ini terlihat hidup. Salah satu tokoh toys photography di Indonesia
adalah Seno Haryo,
yang mendapatkan rekor MURI sebagai pemrakarsa pameran foto mainan pertama di
Indonesia dengan pameran foto
Star Wars-nya. Seno sendiri merupakan lulusan dari program
animasi IDS.
·
Journalism Photography : Photojournalism adalah bentuk khusus dari jurnalisme yang
menciptakan gambar agar dapat menceritakan sebuah kisah berita.
·
Foto still life : Mengambil gambar benda mati sehari-hari secara artistik dengan
mengunakan cahaya pembantu,termasuk makro (benda2 kecil).
·
Potrait Photograph : Potret fotografi atau potret adalah penangkapan dengan cara
fotografi serupa dengan seseorang atau sekelompok kecil orang (potret
kelompok), di mana ekspresi wajah dan dominan.Tujuannya adalah untuk
menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek.
·
Foto comercial advertising : Foto diambil untuk keperluan promosi, biasanya di bikin menarik
dengan bantuan editing dan computer graphics.
·
Foto Abstrak : Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut sebagai
aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seorang fotografer yang akan
membuat foto abstrak akan mengisi kanvasnya dengan sebuah komposisi yang
dilihatnya di alam.
·
Wedding Photography : Tipe ini merupakan salah satu yang paling popular di kalangan
masyarakat karena setiap orang pasti ingin memiliki foto yang bagus pada momen
penting mereka. Tipe ini membutuhkan fotografer yang berpengalaman karena
dibutuhkan keahlian untuk menangkap momen-momen penting.
·
Fashion Photography : Fotografi Fashion adalah genre fotografi yang ditujukan untuk
menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya.
·
Food Photography : Biasanya digunakan untuk membuat kemasan suatu produk atau iklan.
Hanya saja dibutuhkan keterampilan dan peralatan yang berkualitas baik untuk
menangkap esensi dari makanan yang dijadikan sebagai objek foto.
·
Fine Art Photography : Fotografi tipe ini bertujuan untuk menangkap visi dari suatu karya
seni. Biasanya tipe ini banyak ditemukan pada pameran dan museum.
·
Landscape Photography : Tipe ini merupakan kumpulan foto dari berbagai tempat yang biasanya
digunakan pada kalender, kartu pos, dan memorabilia.
·
Wildlife Photography : Jenis fotografi ini bertujuan untuk mengambil foto dari beberapa
hewan yang menarik ketika mereka sedang melakukan aktifitas seperti makan,
terbang atau berkelahi.
·
Street Photography : Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi
yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan
momen puncak/klimaks. Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan
sehari-hari.
·
Underwater Photography : Underwater photography yang dalam bahasa Indonesia berarti fotografi
bawah air bertujuan untuk mendapatkan kehidupan bawah laut ke permukaan. Banyak
orang yang tertarik tentang apa yang terjadi di bawah air dan fakta-fakta yang
melingkupinya.Ada 2 aliran fotografi underwater secara umum, yaitu Macro
Photographer dan Wide Angle photographer. Macro photographer adalah mereka para
peminat objek – objek kecil , sedangkan Wide angle photography lebih
memfocuskan diri untuk mengambil gambar sudut lebar terutama pemandangan bawah
air.
·
Infra Red Photography : Dalam fotografi inframerah, film atau sensor gambar yang digunakan
adalah sensitif terhadap cahaya inframerah. Bagian dari spektrum yang digunakan
adalah disebut sebagai near-infrared untuk membedakannya dari jauh-inframerah,
yang merupakan domain thermal imaging. Panjang gelombang yang digunakan untuk
rentang fotografi dari sekitar 700 nm ke sekitar 900 nm. Biasanya suatu “filter
inframerah” digunakan, ini memungkinkan inframerah (IR) lulus cahaya melalui ke
kamera, tapi blok semua atau sebagian besar spektrum cahaya tampak (filter
sehingga tampak merah hitam atau mendalam).
·
Macro Photography : Fotografi makro adalah fotografi close-up. Definisi klasik adalah
bahwa gambar yang diproyeksikan pada “film pesawat” (yaitu, film atau sensor digital)
dekat dengan ukuran yang sama sebagai subyek. Lensa dirancang untuk makro
biasanya di paling tajam mereka di jarak fokus makro dan tidak cukup sebagai
tajam pada jarak fokus yang lain. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah makro
telah digunakan dalam bahan pemasaran berarti bisa fokus pada subjek ini cukup
dekat sehingga ketika inci 6 × 4 biasa (15 × 10 cm) cetak dibuat, gambar
hidup-ukuran atau lebih besar Dengan 35mm film ini memerlukan rasio pembesaran
hanya sekitar 1:4, yang menuntut kualitas lensa yang lebih rendah dari 1:1.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul SEJARAH AWAL MULA FOTOGRAFI DUNIA. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://multimedianotesell.blogspot.com/2014/08/sejarah-awal-mula-fotografi-dunia.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Selasa, 26 Agustus 2014
Belum ada komentar untuk "SEJARAH AWAL MULA FOTOGRAFI DUNIA"
Posting Komentar