Selamat Datang di Blog Ini

Rabu, 27 Agustus 2014

Sekilas Tentang Desain Multimedia

Pengertian Desain Multimedia
Desain Multimedia adalah cara berkomunikasi konsep atau informasi melalui website, CD - ROM , kios , biasanya dalam bentuk interaktif . Televisi menggunakan spesialis multimedia dalam bentuk non interaktif . Banyak varietas yang berbeda dari media dan teknik yang digunakan dalam produksi . Sebagai multimedia profesional Anda akan terampil dalam memanipulasi gambar dan informasi dari berbagai sumber termasuk audio , video, gambar diam , animasi , benda-benda fisik , teks , soundtrack dan data digital dengan menggunakan aplikasi komputer dan teknik visual dan suara terkait . Mari kita lihat lebih dekat dan membandingkan interaktif vs desainer multimedia non interaktif .
    a) Desain Multimedia Interaktif :

    Ini termasuk bekerja pada kios , DVD interaktif , Blu - ray Apps , dan Web Desain .
 Audio , Video , Animasi , Foto dan lebih dapat menjadi elemen dalam desain keseluruhan dari output . Tapi itu adalah Graphical User Interface ( GUI ) yang menentukan desain interaktif terpisah dari Desain Visual Audio . Harus ada semacam navigasi yang terlibat yang memberikan pengguna pilihan yang konten mereka memilih untuk mengakses, dan kapan.Jadi sebagai Interaktif Multimedia Specialist , itu akan menjadi tugas Anda untuk memastikan bahwa semua elemen media mengikat bersama-sama secara efektif , dan pengguna dapat dengan mudah menavigasi untuk menemukan informasi yang mereka cari melalui Graphical User Interface .

    b ) Non Interaktif :

    Pekerjaan semacam ini dapat dilihat pada output non interaktif seperti TV & Internet .Iklan , website menggunakan Flash atau HTML5 , dan film merupakan contoh pekerjaan yang Spesialis Audio Visual mungkin memiliki tangan nya masuk

Desainer Multimedia akan sering bekerja dengan program seperti Adobe Premiere , Macromedia Director , Adobe Photoshop , dan kadang-kadang Microsoft PowerPoint untuk presentasi bisnis .
 Di Internet , telah menjadi populer untuk menggunakan Macromedia Flash untuk menyajikan pengalaman multimedia dalam format download cepat.


Unknown

Sekilas Tentang Tipografi

Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.
Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”
Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud dari tulisan lebih mudah difahami.
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini 
berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disbut dengan ground.
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :
  1. Roman
    Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
  2. Egyptian
    Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.
  3. Sans Serif 
    Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama.
  4. Script
    Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
  5. Miscellaneous
    Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

- See more at: http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-istilah-tipografi.html#sthash.PbAvlznb.dpuf
Unknown

PRINSIP DASAR TIPOGRAFI

1.       TIPOGRAFIDan Penerapannya Pada Design Publikasi Disusun oleh : Muhamad Salman Alfarisi
2.       Pada materi Single Page Design berikut ini,terdapat penggambaran konsep tipografiuntuk lebih memperdayagunakan hurufsebagai element grafis, agar sebuahdesign atau publikasi terlihat lebih “elegan”dan menarik untuk dilihat.
3.       Font adalah Teman bagi Designer Grafis• HURUF, siapa yang tidak kenal mereka? mungkin hanya orang yang tidak mengenyam pendidikan saja yang tidak kenal dengan mereka. Keseluruhan jumlahnya ada 26, berabjad “A“ sampai “Z”. Semua huruf sangat universal, meskipun disetiap kebudayaan kadang jumlahnya bisa lebih atau kurang dari 26. Membaca, mengetik, mendesign dan apapun yang bisa dimaknai sebagai sebuah tulisan yang memiliki arti tertentu, adalah ciri dari adanya huruf.• Mulai dari sejak SD sampai saat ini kita sangat “akrab” dengan huruf. Bahkan di Indonesia sendiri ada sebuah anekdot, bila terdapat seseorang yang salah mengeja huruf, orang tersebut dianggap tidak lulus SD dan diperolok oleh rekan atau teman-teman sejawat. Namun pada ulasan tentang tipografi berikut, kita tidak akan mempersoalkan ejaan atau arti dari rangkaian huruf, melainkan menjadikan huruf sebagai salah satu element penting yang diaplikasikan langsung kedalam sebuah design.
4.       Font adalah Teman bagi Designer Grafis• Arial, Times New Roman, Verdana, Comic san, Copperplate Gothic, dan lain sebagainya, adalah bentuk huruf atau “FONT” dalam komputer yang sering kita dijumpai pada software Microsoft Word.• Bagi seorang penulis atau orang yang hanya berkepentingan untuk pekerjaan surat – menyurat, huruf hanya dilihat sebatas rangkaian kata yang harus bisa dibaca. Namun tidak bagi seorang designer grafis.• Penggunaan huruf bagi seorang designer grafis adalah bagaikan “teman atau bahkan pacar” yang selalu setia dan selalu ada didalam design sang designer grafis.
5.       APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TIPOGRAFI?• TIPOGRAFI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yangdiharapkan.• Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak.• Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.
6.       Mengapa Seorang DesainerHarus Memahami Tipografi?• Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi, karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.• Sebagai contoh, dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauan kita. Begitu juga dalam tipografi, kita tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah kita harus belajar tipografi.
7.       Dari Mana Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?• Ada beberapa tahapan yang harus diketahui. 1. Pengenalan Anatomi Huruf. Kita tidak mungkin dapat menilai seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu apa itu wajah. Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik, kalau kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dsb. :). Begitu juga dengan Tipografi, kita tidak mungkin dapat mengenali dengan baik sifat-sifat huruf yang akan gunakan apabila kita tidak mengetahui unsur-unsur yang membentuknya. 2. Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi. Pada tahap ini designer harus belajar bagaimana baris-baris teks itu disusun dalam format yang benar. Memberi efek pada tulisan dengan benar. Mengatur jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik. Mengatur besar kecilnya tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional sesuai degan sifat materi yang disampaikan dan sebagainya.
8.       Dari Mana Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?• Ada beberapa tahapan yang harus diketahui. 3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi. Pada tahapan ini designer diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai jenis keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai dengan citra yang akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan untuk menempa keahlian pada tahap ini
9.       Sesuai atau Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Sebagai contoh, perhatikan penggunaan tipografi berikut :
10.   Sesuai atau Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Mana diantara tipografi huruf diatas yang paling tepat untuk dijadikan sebagai kata ”Toko Roti Bakery”, dalam papan reklame (sebenarnya) sebuah Toko yang menjual Roti? Bila dilihat, meskipun kesemua huruf tersebut bertulisan ”Toko Roti Bakery”, hanya satu diantara keempatnya yang dapat menunjukan sebuah ”citra”, bahwa tipografi tersebut cocok untuk digunakan sebagai tulisan pada papan reklame, untuk sebuah Toko Roti.
11.   Sesuai atau Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Tipografi yang paling cocok untuk tulisan pada sebuah toko roti adalah tulisan terakhir, dengan bentuk font tulisan script. Sedangkan font kalimat pertama (digitalface), cocok diterapkan pada toko yang menjual peralatan digital dan elektronik. Kalimat kedua yang menggunakan tipografi (gruge text) cocok untuk toko peralatan band rock. Dan Kalimat ketiga dengan font yang bersifat kekanak-kanakan, cocok diterapkan pada toko yang menjual mainan anak-anak.
12.   TAK KENAL MAKA TAK SAYANG....• Sejarah & Perkembangan Huruf• Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.• Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor amupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital
13.   TAK KENAL MAKA TAK SAYANG....• Geometri Huruf• Dari bentuk geometrinya, huruf bisa dibagi kedalam 4 kelompok yaitu:• Garis tegak – datar :E,F,H,I,L• Garis tegak – miring :A,K,M,N,V,W,X,Y,Z• Garis tegak – lengkung :B,D,G,J,P,R,U• Garis lengkung :C,O,Q,S
14.   Geometri Huruf• Dengan mengetahui bentuk dasar geometri sebuah huruf, maka akan lebih mudah bagi seorang designer untuk mengkombinasikan huruf sesuai dengan bentuk geometrinya. Sebagai contoh, lihatlah pengabungan huruf beserta geometri dasar yang dimilikinya, berikut ini: Geometri dasar huruf kapital “E” adalah tegak – datar, sesuai dengan bentuk persegi 4. Maka bila huruf kapital ”E” di kombinasikan dengan persegi 4 akan menimbulkan sebuah keserasian bentuk.
15.   Geometri Huruf Geometri dasar huruf kapital ”A” adalah tegak – miring, yang sesuai dengan bentuk segitiga. Maka penggabungan bentuk segitiga dan huruf kapital ”A” akan menimbulkan sebuah keserasian dan keseimbangan
16.   Geometri Huruf• Begitu juga dengan geometri huruf ”C” yang sesuai dengan bentuk lingkaran dan huruf ”X” yang sesuai dengan persegi 4.
17.   Anatomi Huruf
18.   Anatomi Huruf• Dengan pembagian Anatomi tersebut, huruf dibagi menjadi 5 bentuk dasar:• 1. Font Serif (Mempunyai serif/lentik diujungnya)• 2. Font Sans Serif (Sans artinya tidak ada, yang berarti tidak ada serif/lentik diujungnya)
19.   Anatomi Huruf• 3. Font Slab Serif (Mendekati serif tetapi lentiknya patah)• 4. Script
20.   Anatomi Huruf• 5. Decorative (Font yang didesain khusus dengan tema tertentu)
21.   15 ATURAN TIPOGRAFI• 1. Untuk Readibility atau keterbacaan yang optimal pergunakan jenis huruf yang secara fisik sederhana dan umum sehingga mudah dikenali. 2. Jangan terlalu banyak mempergunakan jenis huruf dalam sebuah design. Pergunakan maksimal 3 jenis huruf. 3. Jangan takut mempergunakan satu jenis huruf saja. Karena satu jenis huruf tidak akan monoton bila digali potensi Type familynya. 4. Untuk membedakan dan memberi penekanan pada informasi pergunakan Point Size yang berbeda sesuai dengan hirarki dan prioritas informasinya. 5. Jangan membuat kolom untuk Body Text terlalu panjang, karena akan melelahkan mata. Panjang kolom ideal maksimal 10 cm. 6. Point Size untuk Body Text jangan terlalu kecil karena sulit dibaca ataupun terlalu besar karena makan ruang. Idealnya adalah 9 sampai 12 point, walaupun bisa dibuat 8 sampai 15 point tergantung kebutuhan. 7. Hindari pemakaian jenis huruf yang hampir sama, karena masyarakat umum belum tentu dapat menangkap perbedaannya
22.   15 ATURAN TIPOGRAFI• 8. Teks yang ditulis dengan huruf capital atau Upper case semua akan lebih sulit dibaca dari pada pemakaian kombinasi Upper case dan Lower case. 9. Kerning atau jarak antar huruf yang terlalu dekat atau terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan. 10. Leading atau jarak antar baris yang terlalu dekat atau terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan. 11. Untuk pembacaan optimal pergunakan komposisi baris teks atau Aligment yang umum seperti rata kiri, rata kanan, rata kiri-kanan dan rata tengah. 12. Huruf yang terlalu ramping atau Condensed dan terlalu lebar atau Expanded akan mengganggu kenyamanan membaca. Jadi pergunakan untuk kebutuhan yang khusus. 13. Jaga integritas ketikan dengan mengatur huruf dan kata pada Base Line atau garis dasar. 14. Untuk kemudahan baca atau Readibility apabila bekerja dengan warna, pastikan ada kontras warna yang cukup antara teks dengan Back ground. 15. Teks dengan warna tua dan Back ground dengan warna muda akan lebih mudah dibaca dari pada teks warna muda dengan Back ground warna tua.
23.   THE ART OF TYPE• Bila dilihat dari sisi keilmuan, Tipografi haruslah dipelajari dan dipergunakan sesuai dengan konsep dan teori yang berlaku. Namun bila dilihat dari sisi seni (dimana pada setiap orang memiliki “kadar” yang berbeda dalam hal nilai “estetika” dan Art), maka untuk menghasilkan sebuah design yang unik, hendaknya dipergunakan juga teknik Tipografi yang menarik untuk dipandang dan dilihat mata. Berikut ini terdapat beberapa teknik dasar untuk menghasilkan tipografi yang menarik
24.   Teknik Memanfaatkan ”ruang” tertentu pada Font Utama Bagian yang berwarna merah adalah ruang yang didapat dengan adanya perbedaan bagian atas (ascender) dan bawah (descender) huruf utama.Tipografi disamping kananadalah contoh pemanfaatanruang kosong pada hurufutama, untuk menempatkanhuruf lain yang lebih kecil.
25.   Teknik Menggunakan ”ruang” tertentu pada Font Utama
26.   Teknik penggabungan huruf dengan karakteristik tebal dan tipis Kata ”Fly” dan ”Sky” dengan FONT TEBAL dan Kata ”to the” menggunakan FONT TIPIS Huruf ”D” dengan FONT TEBAL ditambah dengan Shape backgroundnya berwarna hitam (kontras dengan font yang berwarna putih) dan Kata ”Unggulan” menggunakan FONT TIPIS, memberikan nuansa elegan pada tipografi diatas.
27.   Teknik Kombinasi Huruf dengan Bentuk Tertentu (Shape)• Tulisan Shape (berwarna putih) dengan diberikan sebuah background setengah lingkaran (berwarna hitam), menghasilkan sebuah kombinasi yang estetis
28.   Teknik Kombinasi Huruf dengan Bentuk Tertentu (Shape) Pada kata “UP RISING” terdapat penggabungan huruf dengan sebuah bentuk (shape), karena penempatannya yang hampir menyatu dengan bagian bawahnya.
29.   Teknik Transformasi Angka untuk dijadikan Tipografi Huruf Disamping kiri adalah prinsip dasar angka yang dapat dijadikan sebagai huruf
30.   Teknik Transformasi Angka untuk dijadikan Tipografi Huruf
31.   Teknik penggunaan warnayang berbeda pada hurufDengan pewarnaan yang berbeda, meskipun tanpa penggunaan spasi,dua kata yang dijadikan tipografi (untuk logo misalnya) akan dapatterbaca. Pewarnaan yang berbeda juga dapat menjadi pemisahan sebuah kata yang ambigu (memiliki 2 makna). Pada tulisan redevil, warna merah berguna untuk memisahkan kata ”red” dan ”evil”, bukan ”re-devil”
32.   Teknik penggunaan warna yang berbeda pada hurufHuruf ”K” pada tipografi diatas dibebedakan dengan warna hitam (yang berbeda denganwarna abu-abu), tujuannya untuk memberikan penafsiran ganda. Dengan penafsiran kata”BLACK” dan ”KERUDUNG” (dalam bentuk 2 kata ganda dengan pembagian 1 hurufpemisah). huruf ”K” menjadi bagian huruf akhir untuk kata ”BLACK” dan mejadi huruf awaluntuk kata ”KERUDUNG”. “K” dengan warna berbeda adalah pemisah sekaligus penyatu kataPenggunaan warna yang berbeda pada kata ”Artdecoration”, untuk memudahkanpembaca mengeja satu persatu bagian kata ”Artdecoration”, Art~de~Co~ration.
33.   Teknik opacity & transparansi warna yang berbeda pada Tipografi Tipografi dengan efek opacity (ketebalan warna) digunakan sebagai penguat fokus teks utamaSelain memperkuat fokus teks utama, tipografi jenis ini digunakan juga sebagai penghias latar belakang(backgraound) sebuah design.
34.   Teknik Penggunaan “Hirarki” Huruf Pada contoh di samping, huruf yang lebih besar digunakan untuk judul utama (hal yang paling ingin disampaikan), sedangkan yang kecil sebagai teks pendukung.
35.   Teknik Rotasi Penggunaan teknik ini bertujuan untuk memberikan efek distorsi kemiringan pada tipografi, agar sebuah kata pada design lebih “menantang” untuk dibaca
36.   Teknik penggunaan font yang berbeda pada sebuah design
37.   Teknik ”Drop Cap” (penggunaan huruf awal yang lebih besar)
38.   Teknik ”Kerned” (pengaturan jarak horizontal antar huruf)Pada bagian atas huruf dalam posisi normal dan terlihatbiasa, sedangkan pada bagian bawah, huruf terlihat lebihrapat. Teknik kerned ini cocok digunakan sebagai variasi”penyempitan” ruang pada sebuah kata.
39.   Teknik ”Rag” (perataan huruf perparagraf)Pada gambar di sebelah kiri rangkaian huruf menjadi tidak teratur, karenatidak adanya perataan kanan, kiri, center dan justify, sedangkan disebelahkanan, dengan menggunakan teknik “Rag” meskipun tanpa perataan,huruf menjadi lebih teratur dan terlihat lebih proporsional.
40.   Teknik pemberian ruang yang besar pada satu tipografi Dengan memberikan ruang yang cukup besar pada sebuah design, dapat membentuk sebuah nuansa hening, rapih dan elegan
41.   Lalu Bagaimana memilih Fontuntuk Publikasi dengan Tepat?• Jika pertanyaan seperti tersebut lontarkan kepada desainer otodidak, akan ada beberapa jawaban berbeda-beda kita dapatkan, misalnya:• 1. "Insting aja”, gunakan insting artistik yang dimiliki• 2. "Kita harus tahu dulu ilmu tipografinya, mulai dari anatominya, jenisnya, sifat-sifatnya, sampai pada unsur keterbacaannya pada publikasi sesuai dengan jenis publikasi yang kita buat."• 3. "Yang sesuai dengan citra yang ingin dimunculkan pada jenis publikasinya."
42.   Lalu Bagaimana memilih Font untuk Publikasi dengan Tepat?• Jika pertanyaan seperti tersebut kita lontarkan kepada desainer lulusan design, akan beda jawabannya dengan yang otodidak, antara lain :• 1. Font yang akan dipilih akan mewakili publikasi yang bersifat menerangkan benda statis (benda mati-biasanya jatuh ke jenis huruf Sans Serif) atau benda dinamis (benda hidup-biasanya jatuh ke pilihan huruf Serif). Dan uji kelayakan pertama ini belum bisa langsung dipakai sebelum melalui uji kelayakan yang kedua.• 2. Font yang dipilih akan dibaca untuk mewakili kalimat atau ucapan dari siapa atau institusi apa? Font untuk majalah yang akan dibaca oleh remaja dan anak-anak tentu berbeda dengan font untuk majalah politik...• 3. Bunyi kalimatnya akan dibaca dengan intonasi seperti apa? Resmi, anggun, elegan, dinamis, main-main, etnik, tegas, mengajak dengan tegas, melarang dengan keras, membujuk, menerangkan dengan sistematis, dll.• 4. Tren. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita memilih benda berdasarkan unsur tren. Misalnya saat lebaran kita memilih baju koko atau safari. Saat olah raga kita memakai celana training dan kaos oblong... Begitu juga dengan memilih huruf... Huruf untuk tren publikasi yang bersifat religius akan berbeda dengan tren untuk publikasi musik rock... Biasanya dengan mengikuti tren, kita akan menggunakan jenis font decorative yang didesain khusus... Seperti misalnya film Harry Potter, Jurrasic Park, BATMAN, dll yang punya huruf khusus, maka kita pun akan berusaha untuk meniru gaya trennya. Setelah font yang diinginkan terpilih baru kita mengeksplorasi bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Seperti mengatur jarak baris, jarak huruf, dan jarak kata yang benar. Proporsi huruf yang benar... Kapital atau huruf kecil... Perataannya, keterbacaannya dan sebagainya.
43.   Yang Harus Dihindari Dalam Tipografi• 1. Huruf Serif digunakan secara Capital dalam Body text (Paragraph) terlalu banyak.
44.   Yang Harus Dihindari Dalam Tipografi• 2. Menggunakan font Comic Sans pada publikasi serius dan yang tidak seharusnya• 3. Huruf Script digunakan untuk Body Text terlalu banyak

45.   Yang Harus Dihindari Dalam Tipografi • 4. Menarik (stretching) huruf sehingga terlihat lebih “gepeng” atau “jangkung” dari ukuran font semula
Unknown

Sekilas Tentang Graffiti

Ø PENGERTIAN
Grafiti sering juga dieja graffity atau graffiti  adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.
Ø SEJARAH
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Perkembangan kesenian pada zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar
Ø FUNGSI .
·         Bahasa rahasia kelompok tertentu.
·         Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial.
·         Sarana pemberontakan.
·         Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.

Ø JENIS-JENIS

1.   Gang grafiti

Yaitu grafiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.

2.   Tagging graffiti

Yaitu jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.



Unknown

konsep dasar bahasa pemrograman pascal

KONSEP DASAR BAHASA PEMROGRAMAN PASCAL

 
Sejarah Singkat Bahasa PASCAL

Bahasa PASCAL pertama kali dikembangkan pada awal tahun 70-an oleh NICLAUSWIRTH di Technical University, Zurich – Swiss.Nama PASCAL diambil dari nama seorang ahli matematika bangsa Perancis, yaituBLEISE PASCAL yang telah berjasa menemukan alat hitung mekanis pertama diduniapada abad ke-17.Bahasa pemrograman ini termasuk kategori “High Level Language”. Instruksi-instruksiyang digunakan dalam bahasa pemrograman ini sangat sistematis dan terstruktur.Pada Awalnya bahasa pemrograman ini diperkenalkan dengan tujuan untukmenjelaskan masalah pemrograman komputer bagi mahasiswa yang belajarpemrograman komputer.Ternyata dalam waktu singkat, nahasa pemrograman ini menjadi salah satu bahasayang sangat populer dikalangan universitas, sehingga menjadi julukan sebagai bahasa universitas. Mulai dari awal perkembangannya hingga saat ini banyak sekali jenis bahasa
pemrograman ini, masing-masing merupakan hasil pengembangannya, antara lain :

UCSD Pascal
Microsoft Pascal
Apple Pascal
Turbo Pascal
dsb

Diantara versi-versi yang ada, Turbo Pascal merupakan versi yang sangat populer saat
ini.
Struktur Dan Komponen Dasar Program Pascal.
Struktur dari suatu program Pascal terdiri dari sebuah judul program dan suatu blok program atau badan program. Blok program dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu bagian deklarasi dan bagian pernyataan (statement).
Struktur program :
Judul Program PROGRAM nama-program;
Blok Program
Bagian deklarasi
- deklarasi label LABEL nama-label;
- deklarasi konstanta CONST…………..;
- deklarasi tipe TYPE …………….;
- deklarasi variabel VAR ……………...;
- deklarasi prosedur PROCEDURE nama-prosedur;
……………………………….;
- deklarasi fungsi FUNCTION nama-fungsi;
………………………….;
Bagian Pernyataan
Begin
(statement)
…………;
…………;
end.

Contoh : Menghitung luas bidang berbentuk empat persegi panjang dengan panjang P
dan lebar L.
PROGRAM Luas; {Judul}
VAR P,L,Luas : real; {Deklarasi variabel}
BEGIN
Read (P,L); {Statemant}
Luas := P*L; {Statement}
Write (P,L,Luas); {Statement}
END.

Judul program sifatnya adalah optional, dan bila ditulis, harus terletak pada awal dari
program dan diakhiri dengan titik koma.
Bagian deklarasi digunakan bila di dalam program digunakan pengenal ( identifier).
Identifier dapat berupa label, konstanta, tipe, variabel, prosedur dan fungsi. Kalau suatu
program menggunakan identifier, Pascal menuntut supaya identifier tersebut
diperkenalkan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dideklarasikan terlebih dahulu
pada bagian ini.
Beberapa aturan dalam program Pascal :
• Akhir sebuah program Pascal ditandai dengan tanda baca titik (.) setelah END yang
paling akhir.
• Tanda titik koma (;) merupakan pemisah antar instruksi satu dengan lainnya.
• Beberapa statement boleh ditulis menjadi satu baris dipisahkan dengan tanda baca
titk koma (;)
Contoh : simpan := akhir; akhir := simpan + awal;
• Baris komentar diletakkan diantara tanda (* dan *) atau diantara tanda { dan }
Contoh : Var rerata : real; (*nilai rata-rata*)
Nil1 : real; {nilai ujian}
Statement (pernyataan)
Adalah instruksi atau gabungan instruksi, yang menyebabkan komputer
melakukan aksi.
Type statement dalam Pascal terdiri atas :
1. Sederhana :
- menandai sebuah item data ke sebuah variabel (assigment statement)
contoh : X := Y * 4.135
- pemanggilan procedure dan goto statement
2. Terstruktur:
- Compound Statement
contoh : Begin
read (x) ;
y := x + 5;
write (y)
End.

- Repetitive Statement
contoh : For I := 1 to 100 do
write (count);
- Conditional Statement
contoh : If x > 100 then write (s)
else write (p) ;
Komponen Dasar Program Pascal
Pola susun bahasa Pascal dibentuk dengan menggunakan komponen bahasa
pemrograman yang umum, yaitu :
1. Simbol Dasar
2. Reserved Word (kata pasti)
3. Identifier (penyebut)
1. Simbol Dasar.
Simbol dasar terdiri atas :
1. Simbol huruf, yaitu huruf A sampai dengan Z atau a sampai dengan z.
(huruf besar dan kecil).
2. Simbol angka atau digit yaitu : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
3. Simbol khusus, yaitu
+ - * / ; := , ‘ = < > <= >= <> : { } ( ) [ ]
2. Reserved Word (kata pasti)
Reserved Word adalah suatu kata yang secara mutlak tidak boleh diartikan lain dan
harus digunakan sebagaimana yang telah didefinisikan atau ditentukan kegunaanya
oleh bahasa Pascal. Reserved word ini tidak boleh didefinisikan ulang oleh pemakai,
sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pengenal (identifier)
Reserved Word ini jumlahnya berbeda untuk masing-masing bahasa Pascal.
Contoh beberapa reserved word yang telah didefinisikan oleh bahasa pascal antara
lain
AND ELSE LABEL SET
ARRAY END OF TYPE
BEGIN FUNCTION OR UNTIL
CASE FOR PROCEDURE VAR
CONST GOTO PROGRAM WHILE
DO IF RECORD WITH
DOWNTO IN REPEAT dsb

3. Identifier (sebutan/pengenal)
Identifier merupakan sebuah kata yang digunakan sebagai nama atau sebutan
terhadap sesuatu didalam program. Pemakai dapat mendefinisikan sendiri suatu
nama sebagai identifier.
Identifier ini terdiri atas :

1. Identifier Standar, yaitu identifier yang telah didefinisikan oleh bahasa pascal.
Contoh dari Identifier standar ini antara lain:
ABS LN
ARCTAN ODB
BOOLEAN PRED
CHAR ROUND
CHR READ
COS READLN
EOF SQR
EOLN SQRT
EXP SUCC
Dan masih banyak lagi.

2. Identifier Non Standar; yaitu identifier yang didefinisikan oleh pemakai bahasa
pascal; misalnya;

3. nama suatu program

4. nama suatu konstanta

5. nama suatu variabel

6. nama suatu procedure
Identifier ini bebas, tetapi dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

7. terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa
huruf. Huruf besar dan huruf kecil dianggap sama.

8. Tidak boleh mengandung blank.

9. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah.

10. Panjangnya bebas, tetapi hanya 63 karakter pertama yang dianggap signifikan.
Contoh :
Identifier         Keterangan
GajiKaryawan  Benar
No_Mhs           Benar
P3K                Benar
1X                  Salah, karakter pertama harus huruf
A&B                Salah, tidak boleh mengandung simbol khusus
 
Unknown
Selasa, 26 Agustus 2014

JENIS-JENIS FOTO

Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.
  1. FOTO MANUSIA
Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :
a. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.
b. Human Interest


Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.


c. Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.
d. Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.
  1. FOTO NATURE
Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.
a. Foto Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.
b. Foto Fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.
c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.
  1. FOTO ARSITEKTUR
Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.
  1. FOTO STILL LIFE
Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.
  1. FOTO JURNALISTIK
Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

TEKNIK DASAR PEMOTRETAN
Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.
Focusing
Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.
Pengaturan Speed
Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) dan pencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.
Pengaturan Diafragma
Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

RESEP KREATIF PEMOTRETAN
1. Zooming
Zooming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas ring zoom pada lensa kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom out adalah membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion (gerak) pada hasil foto.
Bahan-bahan :
a.       Kamera
b.      Tripod (jika diperlukan)
c.       Filter Radial Zoom (jika diperlukan)

Cara membuat :
a.       Memotret zooming, membutuhkan speed yang lambat, jadi pastikan speed pada kamera anda dalam setting speed lambat, pastikan objek dalam keadaan fokus
b.      Setelah speed ditentukan, maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan speed agar mendapat pencahayaan yang normal
c.       Setelah mendapat normal, jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom, jika ring zoom diputar dari jauh ke dekat maka disebut zoom in, jika ring zoom diputar dari dekat ke jauh disebut zoom out
d.      Jika kesulitan dengan speed lambat, anda bisa menggunakan tripod atau filter radial zoom.

2. Panning
Panning adalah teknik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek yang bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning adalah adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (background).
Bahan-bahan :
a.       Kamera
b.      Tripod (jika diperlukan)
Cara membuat :
a.       Sama seperti memotret zooming, motret panning membutuhkan speed yang lambat agar menghasilkan efek gerak. Jadi pastikan kamera anda dalam setting speed lambat
b.      Kemudian lanjutkan dengan mengatur diafragma agar mendapat pencahayaan yang normal
c.       Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera mengikuti gerak objek
d.      Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan memencet shutter pada saat objek berada tepat di tengah kamera
e.       Jika anda kesulitan dengan speed lambat, pergunakan tripod.
3. Double/Multi Ekspose
Adalah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini membutuhkan penuangan kreatifitas, ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan.
Bahan-bahan :
a.       Kamera
b.      Filter Multi Ekspose (jika  diperlukan)

Cara membuat :
a.       Memotret multi ekspose membutuhkan ide, konsep, dan kreativitas. Jadi pastikan anda sudah mempunyai ide
b.      Jika anda sudah mempunyai ide, pastikan objek yang akan anda potret dalam keadaan pencahayaan normal (atur terlebih dahulu speed dan diafragmanya)
c.       Jika pencahayaan sudah normal, pencet tombol shutter. Objek 1 sudah anda dapatkan
d.      Untuk mendapatkan objek ke-2, 3, dst., ulangi urutan di atas. Akan tetapi sebelum memutar kokang, putar tombol multi ekspose kemudian baru di kokang, kemudian pencet shutter dan begitu seterusnya
e.       Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan anda sudah memikirkan porsi untuk objek 1, 2, 3, dst dalam satu frame
f.       Jika anda kesulitan, anda bisa menggunakan filter multi ekspose.

4. Bulb
Bulb adalah proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas bulb pada kamera memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama rana terbuka untuk proses pembakaran. Bila kita memotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat kurang (pada malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat membantu. Untuk menghindari goncangan (shaking), alat bantu tripod dan kabel release sangat dibutuhkan.
Bahan-bahan :
a.       Kamera
b.      Tripod
c.       Kabel Release

Cara membuat :
a.       Pastikan kamera anda dalam setting speed bulb
b.      Untuk diafragma, terserah pada fotografer. Jika bukaan diafragma lebar maka efek dari sumber cahaya akan bulat. Jika bukaan diafragma sempit maka efek dari sumber cahaya akan berbentuk bintang
c.       Untuk lamanya rana membuka (speed), fotografer dapat menentukan sendiri waktunya
d.      Untuk menghindari goncangan pada kamera, lebih baik menggunakan tripod atau kabel release.

5. Siluet
Siluet adalah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam keadaan gelap. Teknik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret. Teknik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan agar obyek yang kita rekam tetap tampil dengan kontur dan ketajaman yang tepat.
Bahan-bahan :
a.       Kamera


Cara membuat :
a.       Teknik siluet ini memanfaatkan sumber cahaya yang datang dari balik objek sehingga pengukuran speed dan diafragma terletak pada sumber cahaya tersebut
b.      Karena kita mengukur pencahayaan normal pada sumber cahaya yang ada dibalik objek, maka efeknya objek yang ada didepannya akan lebih gelap.

6. Makro
Makro adalah kreatif dalam pemotretan dengan menggunakan lensa makro untuk mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga digunakan untuk mendapatkan detail dan tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro, ruang tajam akan menjadi sempit sekali oleh karena itu dibutuhkan ketepatan pancahayaan dan focusing. Ketika tidak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini kita bisa menyiasatinya dengan membalik lensa normal untuk pemotreta makro.
Bahan-bahan :
a.       Kamera
b.      Lensa Makro (jika punya)
c.       Filter Close Up

Cara membuat :
a.       Jika anda mempunyi lensa makro, maka memotret makro dapat dilakukan seperti pemotretan pada umumnya
b.      Jika anda tidak mempunyai lensa makro, anda bisa menyiasati dengan cara membalik lensa normal
c.       Jika anda masih kesulitan, pakailah filter close up
7. Framming
Framming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada obyek yang kita potret sehingga membentuk kesan frame/bingkai tersendiri untuk menambah nilai keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.
8.   Strobis
Strobist adalah teknik pemakaian flash secara external, jadi tidak digunakan diatas hotshoe kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang bisa digunakan sebagai master. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah untuk menyalakan flash slave (flash lain harus mengikuti pada flash utama). Keuntungan dengan menggunakan teknik ini kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan.


Unknown