1. TIPOGRAFIDan
Penerapannya Pada Design Publikasi Disusun oleh : Muhamad Salman Alfarisi
2. Pada materi
Single Page Design berikut ini,terdapat penggambaran konsep tipografiuntuk
lebih memperdayagunakan hurufsebagai element grafis, agar sebuahdesign atau
publikasi terlihat lebih “elegan”dan menarik untuk dilihat.
3. Font adalah
Teman bagi Designer Grafis• HURUF, siapa yang tidak kenal mereka? mungkin hanya
orang yang tidak mengenyam pendidikan saja yang tidak kenal dengan mereka.
Keseluruhan jumlahnya ada 26, berabjad “A“ sampai “Z”. Semua huruf sangat
universal, meskipun disetiap kebudayaan kadang jumlahnya bisa lebih atau kurang
dari 26. Membaca, mengetik, mendesign dan apapun yang bisa dimaknai sebagai
sebuah tulisan yang memiliki arti tertentu, adalah ciri dari adanya huruf.•
Mulai dari sejak SD sampai saat ini kita sangat “akrab” dengan huruf. Bahkan di
Indonesia sendiri ada sebuah anekdot, bila terdapat seseorang yang salah
mengeja huruf, orang tersebut dianggap tidak lulus SD dan diperolok oleh rekan
atau teman-teman sejawat. Namun pada ulasan tentang tipografi berikut, kita
tidak akan mempersoalkan ejaan atau arti dari rangkaian huruf, melainkan
menjadikan huruf sebagai salah satu element penting yang diaplikasikan langsung
kedalam sebuah design.
4. Font adalah
Teman bagi Designer Grafis• Arial, Times New Roman, Verdana, Comic san,
Copperplate Gothic, dan lain sebagainya, adalah bentuk huruf atau “FONT” dalam
komputer yang sering kita dijumpai pada software Microsoft Word.• Bagi seorang
penulis atau orang yang hanya berkepentingan untuk pekerjaan surat – menyurat,
huruf hanya dilihat sebatas rangkaian kata yang harus bisa dibaca. Namun tidak
bagi seorang designer grafis.• Penggunaan huruf bagi seorang designer grafis
adalah bagaikan “teman atau bahkan pacar” yang selalu setia dan selalu ada
didalam design sang designer grafis.
5. APAKAH YANG
DIMAKSUD DENGAN TIPOGRAFI?• TIPOGRAFI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI tentang seni
dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi
visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga
pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yangdiharapkan.• Secara modern,
tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi
tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak.• Sedangkan secara
tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual
berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan
dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.
6. Mengapa
Seorang DesainerHarus Memahami Tipografi?• Tipografi memegang peranan penting
dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal
(menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi, karena kita harus tahu
berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita
tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan
tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.• Sebagai contoh,
dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan bentakan untuk
merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauan kita. Begitu
juga dalam tipografi, kita tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas
dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat
membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah kita harus
belajar tipografi.
7. Dari Mana
Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?• Ada beberapa tahapan yang
harus diketahui. 1. Pengenalan Anatomi Huruf. Kita tidak mungkin dapat menilai
seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu apa itu wajah. Dan kita
juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik, kalau kita tidak tahu
apa itu tangan, kaki, badan, dsb. :). Begitu juga dengan Tipografi, kita tidak
mungkin dapat mengenali dengan baik sifat-sifat huruf yang akan gunakan apabila
kita tidak mengetahui unsur-unsur yang membentuknya. 2. Pengenalan Bentuk dan
Penerapannya pada Publikasi. Pada tahap ini designer harus belajar bagaimana
baris-baris teks itu disusun dalam format yang benar. Memberi efek pada tulisan
dengan benar. Mengatur jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya
sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik. Mengatur besar kecilnya
tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional sesuai degan sifat
materi yang disampaikan dan sebagainya.
8. Dari Mana
Harus Belajar Terlebih Dahulu Tentang Tipografi?• Ada beberapa tahapan yang
harus diketahui. 3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi. Pada tahapan
ini designer diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai jenis
keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai dengan citra yang
akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan untuk menempa keahlian pada
tahap ini
9. Sesuai atau
Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Sebagai contoh, perhatikan
penggunaan tipografi berikut :
10. Sesuai atau
Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Mana diantara tipografi huruf
diatas yang paling tepat untuk dijadikan sebagai kata ”Toko Roti Bakery”, dalam
papan reklame (sebenarnya) sebuah Toko yang menjual Roti? Bila dilihat,
meskipun kesemua huruf tersebut bertulisan ”Toko Roti Bakery”, hanya satu
diantara keempatnya yang dapat menunjukan sebuah ”citra”, bahwa tipografi
tersebut cocok untuk digunakan sebagai tulisan pada papan reklame, untuk sebuah
Toko Roti.
11. Sesuai atau
Tidak dengan citra yang ingin ditampilkan?• Tipografi yang paling cocok untuk
tulisan pada sebuah toko roti adalah tulisan terakhir, dengan bentuk font
tulisan script. Sedangkan font kalimat pertama (digitalface), cocok diterapkan
pada toko yang menjual peralatan digital dan elektronik. Kalimat kedua yang
menggunakan tipografi (gruge text) cocok untuk toko peralatan band rock. Dan
Kalimat ketiga dengan font yang bersifat kekanak-kanakan, cocok diterapkan pada
toko yang menjual mainan anak-anak.
12. TAK KENAL
MAKA TAK SAYANG....• Sejarah & Perkembangan Huruf• Perjalanan desain dan
gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI.
Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani,
membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya
kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani.
Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G,
H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z
ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari
bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.• Kemajuan teknologi
selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilis PostScript
Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkan
TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau
yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi
menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna
baik di layar monitor amupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan
bergam jenis huruf digital
13. TAK KENAL
MAKA TAK SAYANG....• Geometri Huruf• Dari bentuk geometrinya, huruf bisa dibagi
kedalam 4 kelompok yaitu:• Garis tegak – datar :E,F,H,I,L• Garis tegak – miring
:A,K,M,N,V,W,X,Y,Z• Garis tegak – lengkung :B,D,G,J,P,R,U• Garis lengkung
:C,O,Q,S
14. Geometri
Huruf• Dengan mengetahui bentuk dasar geometri sebuah huruf, maka akan lebih
mudah bagi seorang designer untuk mengkombinasikan huruf sesuai dengan bentuk
geometrinya. Sebagai contoh, lihatlah pengabungan huruf beserta geometri dasar
yang dimilikinya, berikut ini: Geometri dasar huruf kapital “E” adalah tegak – datar,
sesuai dengan bentuk persegi 4. Maka bila huruf kapital ”E” di kombinasikan
dengan persegi 4 akan menimbulkan sebuah keserasian bentuk.
15. Geometri
Huruf Geometri dasar huruf kapital ”A” adalah tegak – miring, yang sesuai
dengan bentuk segitiga. Maka penggabungan bentuk segitiga dan huruf kapital ”A”
akan menimbulkan sebuah keserasian dan keseimbangan
16. Geometri
Huruf• Begitu juga dengan geometri huruf ”C” yang sesuai dengan bentuk
lingkaran dan huruf ”X” yang sesuai dengan persegi 4.
17. Anatomi
Huruf
18. Anatomi Huruf•
Dengan pembagian Anatomi tersebut, huruf dibagi menjadi 5 bentuk dasar:• 1.
Font Serif (Mempunyai serif/lentik diujungnya)• 2. Font Sans Serif (Sans
artinya tidak ada, yang berarti tidak ada serif/lentik diujungnya)
19. Anatomi
Huruf• 3. Font Slab Serif (Mendekati serif tetapi lentiknya patah)• 4. Script
20. Anatomi
Huruf• 5. Decorative (Font yang didesain khusus dengan tema tertentu)
21. 15 ATURAN
TIPOGRAFI• 1. Untuk Readibility atau keterbacaan yang optimal pergunakan jenis
huruf yang secara fisik sederhana dan umum sehingga mudah dikenali. 2. Jangan
terlalu banyak mempergunakan jenis huruf dalam sebuah design. Pergunakan
maksimal 3 jenis huruf. 3. Jangan takut mempergunakan satu jenis huruf saja.
Karena satu jenis huruf tidak akan monoton bila digali potensi Type familynya.
4. Untuk membedakan dan memberi penekanan pada informasi pergunakan Point Size
yang berbeda sesuai dengan hirarki dan prioritas informasinya. 5. Jangan
membuat kolom untuk Body Text terlalu panjang, karena akan melelahkan mata.
Panjang kolom ideal maksimal 10 cm. 6. Point Size untuk Body Text jangan
terlalu kecil karena sulit dibaca ataupun terlalu besar karena makan ruang.
Idealnya adalah 9 sampai 12 point, walaupun bisa dibuat 8 sampai 15 point
tergantung kebutuhan. 7. Hindari pemakaian jenis huruf yang hampir sama, karena
masyarakat umum belum tentu dapat menangkap perbedaannya
22. 15 ATURAN
TIPOGRAFI• 8. Teks yang ditulis dengan huruf capital atau Upper case semua akan
lebih sulit dibaca dari pada pemakaian kombinasi Upper case dan Lower case. 9.
Kerning atau jarak antar huruf yang terlalu dekat atau terlalu jauh akan
mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan
kebutuhan. 10. Leading atau jarak antar baris yang terlalu dekat atau terlalu
jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan
kenyamanan dan kebutuhan. 11. Untuk pembacaan optimal pergunakan komposisi
baris teks atau Aligment yang umum seperti rata kiri, rata kanan, rata
kiri-kanan dan rata tengah. 12. Huruf yang terlalu ramping atau Condensed dan
terlalu lebar atau Expanded akan mengganggu kenyamanan membaca. Jadi pergunakan
untuk kebutuhan yang khusus. 13. Jaga integritas ketikan dengan mengatur huruf
dan kata pada Base Line atau garis dasar. 14. Untuk kemudahan baca atau Readibility
apabila bekerja dengan warna, pastikan ada kontras warna yang cukup antara teks
dengan Back ground. 15. Teks dengan warna tua dan Back ground dengan warna muda
akan lebih mudah dibaca dari pada teks warna muda dengan Back ground warna tua.
23. THE ART OF
TYPE• Bila dilihat dari sisi keilmuan, Tipografi haruslah dipelajari dan
dipergunakan sesuai dengan konsep dan teori yang berlaku. Namun bila dilihat
dari sisi seni (dimana pada setiap orang memiliki “kadar” yang berbeda dalam
hal nilai “estetika” dan Art), maka untuk menghasilkan sebuah design yang unik,
hendaknya dipergunakan juga teknik Tipografi yang menarik untuk dipandang dan
dilihat mata. Berikut ini terdapat beberapa teknik dasar untuk menghasilkan
tipografi yang menarik
24. Teknik
Memanfaatkan ”ruang” tertentu pada Font Utama Bagian yang berwarna merah adalah
ruang yang didapat dengan adanya perbedaan bagian atas (ascender) dan bawah
(descender) huruf utama.Tipografi disamping kananadalah contoh pemanfaatanruang
kosong pada hurufutama, untuk menempatkanhuruf lain yang lebih kecil.
25. Teknik
Menggunakan ”ruang” tertentu pada Font Utama
26. Teknik
penggabungan huruf dengan karakteristik tebal dan tipis Kata ”Fly” dan ”Sky”
dengan FONT TEBAL dan Kata ”to the” menggunakan FONT TIPIS Huruf ”D” dengan
FONT TEBAL ditambah dengan Shape backgroundnya berwarna hitam (kontras dengan
font yang berwarna putih) dan Kata ”Unggulan” menggunakan FONT TIPIS,
memberikan nuansa elegan pada tipografi diatas.
27. Teknik
Kombinasi Huruf dengan Bentuk Tertentu (Shape)• Tulisan Shape (berwarna putih)
dengan diberikan sebuah background setengah lingkaran (berwarna hitam),
menghasilkan sebuah kombinasi yang estetis
28. Teknik
Kombinasi Huruf dengan Bentuk Tertentu (Shape) Pada kata “UP RISING” terdapat
penggabungan huruf dengan sebuah bentuk (shape), karena penempatannya yang
hampir menyatu dengan bagian bawahnya.
29. Teknik
Transformasi Angka untuk dijadikan Tipografi Huruf Disamping kiri adalah
prinsip dasar angka yang dapat dijadikan sebagai huruf
30. Teknik
Transformasi Angka untuk dijadikan Tipografi Huruf
31. Teknik
penggunaan warnayang berbeda pada hurufDengan pewarnaan yang berbeda, meskipun
tanpa penggunaan spasi,dua kata yang dijadikan tipografi (untuk logo misalnya)
akan dapatterbaca. Pewarnaan yang berbeda juga dapat menjadi pemisahan sebuah
kata yang ambigu (memiliki 2 makna). Pada tulisan redevil, warna merah berguna
untuk memisahkan kata ”red” dan ”evil”, bukan ”re-devil”
32. Teknik
penggunaan warna yang berbeda pada hurufHuruf ”K” pada tipografi diatas
dibebedakan dengan warna hitam (yang berbeda denganwarna abu-abu), tujuannya
untuk memberikan penafsiran ganda. Dengan penafsiran kata”BLACK” dan ”KERUDUNG”
(dalam bentuk 2 kata ganda dengan pembagian 1 hurufpemisah). huruf ”K” menjadi
bagian huruf akhir untuk kata ”BLACK” dan mejadi huruf awaluntuk kata
”KERUDUNG”. “K” dengan warna berbeda adalah pemisah sekaligus penyatu
kataPenggunaan warna yang berbeda pada kata ”Artdecoration”, untuk
memudahkanpembaca mengeja satu persatu bagian kata ”Artdecoration”,
Art~de~Co~ration.
33. Teknik
opacity & transparansi warna yang berbeda pada Tipografi Tipografi dengan
efek opacity (ketebalan warna) digunakan sebagai penguat fokus teks utamaSelain
memperkuat fokus teks utama, tipografi jenis ini digunakan juga sebagai
penghias latar belakang(backgraound) sebuah design.
34. Teknik
Penggunaan “Hirarki” Huruf Pada contoh di samping, huruf yang lebih besar
digunakan untuk judul utama (hal yang paling ingin disampaikan), sedangkan yang
kecil sebagai teks pendukung.
35. Teknik
Rotasi Penggunaan teknik ini bertujuan untuk memberikan efek distorsi
kemiringan pada tipografi, agar sebuah kata pada design lebih “menantang” untuk
dibaca
36. Teknik
penggunaan font yang berbeda pada sebuah design
37. Teknik
”Drop Cap” (penggunaan huruf awal yang lebih besar)
38. Teknik
”Kerned” (pengaturan jarak horizontal antar huruf)Pada bagian atas huruf dalam
posisi normal dan terlihatbiasa, sedangkan pada bagian bawah, huruf terlihat
lebihrapat. Teknik kerned ini cocok digunakan sebagai variasi”penyempitan”
ruang pada sebuah kata.
39. Teknik
”Rag” (perataan huruf perparagraf)Pada gambar di sebelah kiri rangkaian huruf
menjadi tidak teratur, karenatidak adanya perataan kanan, kiri, center dan
justify, sedangkan disebelahkanan, dengan menggunakan teknik “Rag” meskipun
tanpa perataan,huruf menjadi lebih teratur dan terlihat lebih proporsional.
40. Teknik
pemberian ruang yang besar pada satu tipografi Dengan memberikan ruang yang
cukup besar pada sebuah design, dapat membentuk sebuah nuansa hening, rapih dan
elegan
41. Lalu
Bagaimana memilih Fontuntuk Publikasi dengan Tepat?• Jika pertanyaan seperti
tersebut lontarkan kepada desainer otodidak, akan ada beberapa jawaban
berbeda-beda kita dapatkan, misalnya:• 1. "Insting aja”, gunakan insting
artistik yang dimiliki• 2. "Kita harus tahu dulu ilmu tipografinya, mulai
dari anatominya, jenisnya, sifat-sifatnya, sampai pada unsur keterbacaannya
pada publikasi sesuai dengan jenis publikasi yang kita buat."• 3.
"Yang sesuai dengan citra yang ingin dimunculkan pada jenis
publikasinya."
42. Lalu
Bagaimana memilih Font untuk Publikasi dengan Tepat?• Jika pertanyaan seperti
tersebut kita lontarkan kepada desainer lulusan design, akan beda jawabannya
dengan yang otodidak, antara lain :• 1. Font yang akan dipilih akan mewakili
publikasi yang bersifat menerangkan benda statis (benda mati-biasanya jatuh ke
jenis huruf Sans Serif) atau benda dinamis (benda hidup-biasanya jatuh ke
pilihan huruf Serif). Dan uji kelayakan pertama ini belum bisa langsung dipakai
sebelum melalui uji kelayakan yang kedua.• 2. Font yang dipilih akan dibaca
untuk mewakili kalimat atau ucapan dari siapa atau institusi apa? Font untuk
majalah yang akan dibaca oleh remaja dan anak-anak tentu berbeda dengan font
untuk majalah politik...• 3. Bunyi kalimatnya akan dibaca dengan intonasi
seperti apa? Resmi, anggun, elegan, dinamis, main-main, etnik, tegas, mengajak
dengan tegas, melarang dengan keras, membujuk, menerangkan dengan sistematis,
dll.• 4. Tren. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita memilih benda berdasarkan
unsur tren. Misalnya saat lebaran kita memilih baju koko atau safari. Saat olah
raga kita memakai celana training dan kaos oblong... Begitu juga dengan memilih
huruf... Huruf untuk tren publikasi yang bersifat religius akan berbeda dengan
tren untuk publikasi musik rock... Biasanya dengan mengikuti tren, kita akan
menggunakan jenis font decorative yang didesain khusus... Seperti misalnya film
Harry Potter, Jurrasic Park, BATMAN, dll yang punya huruf khusus, maka kita pun
akan berusaha untuk meniru gaya trennya. Setelah font yang diinginkan terpilih
baru kita mengeksplorasi bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Seperti
mengatur jarak baris, jarak huruf, dan jarak kata yang benar. Proporsi huruf
yang benar... Kapital atau huruf kecil... Perataannya, keterbacaannya dan
sebagainya.
43. Yang Harus
Dihindari Dalam Tipografi• 1. Huruf Serif digunakan secara Capital dalam Body
text (Paragraph) terlalu banyak.
44. Yang Harus
Dihindari Dalam Tipografi• 2. Menggunakan font Comic Sans pada publikasi serius
dan yang tidak seharusnya• 3. Huruf Script digunakan untuk Body Text terlalu
banyak
45. Yang Harus
Dihindari Dalam Tipografi • 4. Menarik (stretching) huruf sehingga terlihat
lebih “gepeng” atau “jangkung” dari ukuran font semula